Data 3.288 Tenaga Honorer Muara Enim Belum Terinput, BKPSDM Ajukan Kompensasi ke Kemenpan RB dan BKN
MUARAENIM - Ribuan tenaga honorer dilingkungan Pemkab Muara Enim mengeluh, karena datanya belum terinput.
Sejak ditutupnya penginputan data dalam aplikasi BKN per tanggal 30 september 2022, para honorer kebingungan atas nasib mereka, karena belum ada kepastian kapan penginputan data kembali dibuka.
"Kami sudah seminggu bolak-balik ngurus pendataan ini. Sudah banyak waktu dan ongkos kami terbuang. Pas kesini, masih tidak dapat input datanya," keluh Ida, tenaga honorer, dibincangi di Kantor BKPSDM Muara Enim, Kamis (6/10/2022).
Ida mengatakan, dia tenaga honorer SMP di Semende yang bertugas di tata usaha sekolah. Dia bersama honorer lainnya sudah berupaya melakukan penginputan data melalui aplikasi BKN tersebut.
Namun dalam penginputan data itu ternyata ada yang salah, sehingga dipanggil untuk dilakukan perbaikan.
Namun saat ini, aplikasi BKN tersebut sudah ditutup. Sehingga dia tidak tahu harus kemana dan hanya menunggu saja.
"Katanya disuruh perbaikan data, ya kami juga masih bingung dan cemas. Kami berharap banyak bisa diangkat sebagai P3K seperti honorer sebelumnya," katanya.
Senada dikatakan Ani, honorer dari Dinkes Muara Enim. Dia mengaku juga belum bisa belum bisa melakukan penginputan data ke aplikasi BKN.
Sebab pada saat dibuka banyak sekali kendala, seperti agak mepet karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan dikumpulkan dahulu dan jaringan juga lelet.
Dia berharap, agar penginputan data dibuka kembali, sehingga ribuan teman-temannya bisa menginput data.
"Masih enak kalau hanya perbaikan, kalau kami banyak yang belum sama sekali menginput data karena telah ditutup, dan tidak tahu kapan dibukanya," ujarnya.
Kepala BKPSDM Muara Enim, Harson Sunardi mengatakan, pihaknya melakukan pendataan tenaga honorer dilingkungan Pemkab Muara Enim.
Pendataan itu sesuai permintaan yang tercantum dalam surat MenPAN-RB Nomor B/1917/M/SM/01/00/2022 tentang tindak lanjut pendataan non-ASN dilingkungan instansi pemerintah yang diteken 30 September 2022.
Adapun tenaga honorer yang terdata di BKPSDM Muara Enim saat ini berjumlah 5.195 orang. Namun yang terinput sebanyak 1.097 orang dan selebihnya sebanyak 3.288 tidak terinput.
Karena batas waktunya hanya sampai tanggal 30 september, maka BKPSDM berinisiatif untuk mengajukan konpensasi dan telah bersurat ke Kemenpan RB dan juga BKN agar penginputan data dibuka kembali.
"Surat tersebut sudah diajukan awal Oktober 2022 dan sekarang masih menunggu balasan, bisa saja disetujui bisa saja tidak," ujarnya, Kamis (6/10/2022).
"Tapi, sembari menunggu itu, kami memfasilitasi dan memanggil honorer yang tidak terinput datanya tersebut untuk melakukan perbaikan di kantor ini," katanya.
Dikatakan, pendataan tenaga non ASN bukan untuk mengangkat tenaga honorer jadi ASN tanpa tes. Tapi untuk memetakan dan mengetahui jumlah tenaga non ASN dilingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah sebagai data dasar tenaga non ASN.
Untuk itu, data yang diisi harus valid. Selain itu, memang banyak kendala dilapangan sehingga baru sedikit data yang terinput seperti jaringan yang lemot karena dibuka se-Indonesia.
Kemudian data yang disampaikan ke BKPSDM juga lambat dari setiap OPD.
Kendala lainnya, banyak data yang tidak diisi sesuai format yang diberikan. Misalnya tempat lahir yang seharusnya kabupaten yakni Muara Enim tapi dibuat nama daerah, misalnya Semende.
Tak hanya itu, operator dari setiap OPD juga memasukkan semua nama honorer, padahal ada klasifikasinya. Misalnya keamanan, supir dan tenaga kebersihan semua dimasukkan dengan alasan tidak enak hati, sehingga menambah beban tugas BKPSDM.
Kendala lain, adalah waktu kerja sesuai SK terhitung 31 desember 2021 masa kerjanya sudah satu tahun. Tapi ada yang baru masuk bulan Mei 2021 juga didata, padahal itu tidak sesuai dengan permintaan.
Ditambahkan, dilingkungan Pemkab Muara Enim ada beberapa OPD yang data tenaga honorernya sama sekali belum terinput ke aplikasi BKN. Seperti Dinas Perlidungan Perempuan dan Anak, Rumah Sakit, Dinas Perkim dan Dinkes.
"Mereka semua sudah dipanggil untuk melakukan perbaikan data secara offline. Jika seandainya pendaftaran dibuka kembali maka tidak perlu repot-repot lagi memasukkan datanya ke online, karena sudah lengkap semua tinggal mengirimkan saja," pungkasnya.